Sabtu, 29 April 2017

Prinsip kerja roket

Bagaimana Prinsip kerja roket menurut Fisika?



Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket. Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan

F=∆p/∆t

gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah kebawah.
Sesuai hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas.



 Jika gaya berat kita abaikan sehingga tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem roket, maka prinsip terdorongnya roket memenuhi hukum Kekekalan Momentum. Oleh karena mula-mula sistem (roket dan bahan bakar) diam, maka momentumnya sama dengan nol. sesudah gas menyembur keluar dari roket, momentum sistem tetap, atau dengan kata lain momentum sebelum dan sesudah keluar adalah sama.

m1 v1+m2 v2 = 0
m1 v1 = -m2 v2

   
      Berasarkan kekekalan momentum, kelajuan akhir yang dapat dicapai sebuah roket bergantung pada banyaknya bahan bakar yang dapat dibawa oleh roket dan kelajuan pancaran gas. Oleh karena kedua besaran ini terbatas maka digunakanlah roket-roket bertahap (multistage rokets). yakni beberapa roket yang digabung bersama.




Ketika bahan bakar tahap pertama telah terbakar habis, roket ini dilepaskan. begitu sterusnya,, sehingga pesawat-pesawat antariksa yang pergi ke luar angkasa dapat terbang tinggi meninggalkan bumi. banyaknya stage atau tahapan tergantung kebutuhan kelajuan pada misi roket itu sendiri.

Bintang berkelip-kelip

Mengapa bintang tampak berkelap-kelip






Ketika kita melihat bintang-bintang di langit malam, kita akan menemukan bahwa cahaya dari bintang-bintang tersebut tampak berkelap-kelip, berubah-ubah warna, dan semacamnya. Tahukah apa penyebabnya?

Bintang terlihat berkelap-kelip karena, letaknya yang begitu jauh dari Bumi. Bahkan pengamatan bintang melalui teleskop besar sekalipun, bintang hanya akan muncul sebagai titik-titik kecil dengan warna merah, oranye, biru, ataupun putih.

Dan seperti yang kita ketahui, Bumi kita memiliki lapisan atmosfer. Lapisan-lapisan atmosfer Bumi ini dapat dengan mudah mengganggu titik-titik cahaya bintang yang terlihat di langit. Ketika cahaya bintang menembus atmosfer Bumi kita, cahaya tersebut akan terbiaskan oleh turbulensi di atmosfer.

Cahaya bintang tersebut bisa terbiaskan karena adanya perbedaan suhu dan kepadatan di lapisan atmosfer Bumi. Hal tersebut membuat cahaya dari bintang "bergerak" zig-zag ke mata kita saat mengamatinya. Lain halnya jika Bumi tidak punya atmosfer, atau jika kita melihat bintang dari permukaan Bulan, maka cahayanya tidak akan berkelap-kelip.








Lalu, Mengapa Cahaya Planet Tidak Berkelap-kelip?
Planet yang bersinar paling terang di langit Bumi adalah planet Venus. Bagi Anda yang sering melihat Venus, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa cahayanya tidak berkelap-kelip layaknya bintang? Bukankah cahaya planet Venus (yang dipantulkan dari Matahari) juga melewati atmosfer untuk sampai ke mata kita?

Cahaya planet tampak tidak berkelap-kelip atau stabil karena terletak lebih dekat ke Bumi dan muncul bukan sebagai titik-titik layaknya bintang, melainkan muncul sebagai cakram kecil di langit malam. Jika melihat bintang dengan teleskop akan tetap melihat titik-titik saja, lain halnya jika Anda melihat planet lewat teleskop.

Dalam pandangan teleskop, Anda bisa melihat planet secara utuh atau lebih jelas daripada ketika melihatnya dengan mata telanjang. Karena planet terlihat sebagai cakram (bukan titik-titik), maka cahaya yang dicerminkannya akan tampak kurang bergeser, membuatnya seolah tidak berkelap-kelip.

Namun, planet bisa tampak berkerlip ketika atmosfer mengalami gejolak luar biasa atau ketika berada rendah di atas cakrawala. Lapisan atmosfer di area dekat cakrawala lebih padat daripada di atas kepala, sehingga cahaya planet dapat berkelap-kelip ketika baru terbit atau hampir terbenam di langit Bumi. 


Angin topan

 Bagaimana bisa terjadi Angin Topan ?


Angin topan adalah pusaran angin yang sangat kencang yang memiliki kecepatan 120 km/jam atau kebih. Angin topan sering terjadi di daerah yang memiliki cuaca tropis biasanya berada diantara garis balik utara dan garis balik selatan. Namun pengecualian untuk daerah-daerah yang berdekatan dengan garis khatulistiwa. Penyebab terjadinya angin topan adalah karena perbedaan tekanan yang terjadi dalam sistem cuaca. Angin ini pada umumnya berpusar dengan radius sampai ratusan kilometer di sekitar daerah yang memiliki sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 km/jam.
Angin topan sebenarnya dapat terjadi secara mendadak. Namun, sebagian besar angin topan terjadi setelah melalui proses selama beberapa jam atau beberapa hari yang dapat di pantau melalui satelit. Pemantauan melalui satelit bertujuan untuk mengatahui araha angin topan. Sehingga, pihak yang berwenang dalam hal ini akan dapat memberikan himbauan atau peringatan. Bagaimanapun, proses terjadinya angin topan adalah hal yang sangat kompleks sehingga bukan perkara mudah untuk dapat membuat prediksi secara tepat dan akurat.
Angin terjadi karena terdapat perbedaan tekanan atau suhu udara di suatu wilayah atau daerah. Terjadinya angin berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diserap oleh bumi. Daerah yang menerima energi matahari lebih besar akan memiliki suhu udara yang lebih panas. Kemudian, daerah ini juga memiliki tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Lalu akan terjadi perpindahan aliran udara pada wilayah yang lebih banyak menerima energi panas dengan wilayah yang lebih sedikit menerima energi panas.

Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab terjadinya angin topan. Angin topan terjadi di laut sekitar khatulistiwa. Wilayah ini kurang lebih berada pada 5° LU. Di wilayah ini, suhu air laut hangat sampai melebihi 27° C. Jika suhu air laut memanas, maka udara akan naik. Karena banyak udara yang naik, maka tekanan udara di atas  lebih tinggi dibanding dengan tekanan udara di bawah. Lama-kelamaan, udara yang naik akan mendingin lalu turun. Sementara itu, udara yang menghangat naik. Proses naik dan turunnya udara ini terjadi berulang-ulang. Hal ini menghasilkan tekanan uap yang sangat besar dan suhu udaa menjadi sangat rendah. Kemudian, akan menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang disebut angin topan.

Proses Terjadinya Kabut

Bagaimana Proses Terjadinya Kabut






Pengertian Kabut
Kabut adalah titik-titk air yang merupakan hasil kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terapung-apung di atmosfer dekat permukaan tanah. Melalui proses uap air dalam atmosfer akan berubah wujud menjadi cair atau padat dengan cara berkondensasi menjadi titik-titik air atau bersublimasi menjadi Kristal-kristal es. Titik-titik air dan kristal-kristal es yang berkumpul, melayang-layang di lapisan atmosfer yang tinggi disebut awan, namun disebut kabut bila melayang-layang di lapisan atmosfer dekat permukaan tanah.
 
Proses Terjadinya Kabut
Untuk menghasilkan kondensasi atau sublimasi di perlukan tingkat kejenuhan udara yang tinggi, di mana kelembaban relatif mendekati atau sama dengan 100%. Kriteria yang digunakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika  adalah jika terlihat adalanya partikel-partikel mikroskopis di udara permukaan dengan jarak pandang (Visibility) mendatar kurang dari 1 Km dan nilai kelembaban Relatif (RH) 98-100%.
Untuk mencapai kejenuhan udara dapat melalui beberapa proses,yaitu:
Pendinginan Peristiwa pendinginan suhu udara yang memungkinkan untuk meningkatkan kejenuhan udara di antaranya di sebabkan karena adanya radiasi di bumi mengalami pedinginan yang berlangsung sepanjang malam sehingga lapisan udara dekat permukaan tanah akan menjadi lebih dingin dari lapisan udara di atasnya dan dalam keadaan angin yang lemah, pendinginan banyak terjadi pada lapisan udara yang tipis, maka karena lapisan di atasnya lebih panas, mengakibatkan timbulnya suatu inversi permukaan yang juga tipis.
Adveksi udara secara horizontal Terjadi bila udara lembab bergerak di atas permukaan laut atau tanah yang lebih dingin dari suhu udara yang bergerak,maka kejenuhan udara akan naik.
Gerakan vertikal udara Akibat adanya radiasi matahari yang sangat kuat pada permukaan bumi akan mempengaruhi udara di atasnya untuk terjadinya proses konveksi. Dengan adanya kenaikan udara akan terjadi pendinginan udara secara adiabatis, sehingga menaikkan kejenuhan udara di atmmosfer.

Penambahan uap air Penguapan terjadi dari permukaan yang panas atau dari permukaan yang dingin. Jika air suhu cairan(liquid water) lebih tinggi dari suhu udara, maka penguapan akan berlangsung terus hingga mencapai keseimbangan sehingga tekanan uap jenuh pada suhu titik embun (ed) sama dengan tekanan uap jenuh pada suhu cair cairan (℮s) yang ini lebih besar dari tekanan uap jenuh pada suhu udara (℮a) kemudian uap air berkurang karena berkondensasi pada inti kondensasi dan kabut terbentuk bila es>ea sedangkan penguapan berhenti pada saat ℮d = ℮s < ℮a. Pada kondensasi ini atmosfer akan di tambah oleh penguapan butir-butir hujan panas yang jatuh melalui udara yang dingin sehingga menghasilkan kabut.

Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari Secara Langsung


Alasan Ilmiah Bahaya Menatap Gerhana Matahari Secara Langsung




Mengapa Bahaya?

Berdasarkan penjelasan Prof B. Ralph Chou, bahwa meskipun 99% cahaya matahari terlindung oleh bulan pada peristiwa gerhana matarahari sehingga wilayah umbra bumi menjadi gelap (seperti malam), namun tetap ada cahaya radiasi dari matahari yang sampai ke bumi, dan sampai ke mata (jika kita langsung menatap dengan mata telanjang). Dan perlu diingat, cahaya matahari terdiri dari berbagai gelombang sinar baik dari sinar tampak (pelangi : me-ji-ku-hi-bi-ni-u) maupun sinar tidak tampak seperti UV yang berenergi dan berfrekuensi tinggi (panjang gelombang 290 nm) hingga sinar cahaya dengan gelombang radio yang berenergi dan berfrekuensi rendah (panjang gelombang beberapa meter) .


Pada organ mata,sinar cahaya UV dengan panjang gelombang sekitar 380 nm akan langsung ditransmisikan ke retina (bagian belakang organ mata yang sensitif). Dan berdasarkan fisiologi struktur mata, cahaya radiasi UV merupakan penyebab terjadinya reaksi kimia yang mempercepat penuaan lapisan mata yang akan membuat katarak atau dalam kondisi menatap langsung gerhana matahari dapat menyebabkan “retina terpanggang”.
Besarnya intensitas sinar UV yang menempus ke retina menyebabkan kerusakan pada sel batang (rod cell) dan kerucut (cone cell) pada mata. Cahaya matahari (khusus komponen UV) menjadi pemicu serangkaian reaksi kimia pada sel-sel mata yang mana akan merusak kemampuan sel tersebut merespons objek visual. Dan dalam intensitas yang besar dan lama, akan menyebabkan kerusakan parah pada sel mata. Yang pada akhirnya akan menyebabkan mata mengalami buta sementara atau bahkan buta “abadi” (maksudnya tidak bisa disembuhkan).
Bagaimana Cahaya Sampai ke Retina?
Seperti yang kita pelajari di waktu bangku sekolah, pupil manusia memiliki fungsi yang serupa dengan diafragma pada kamera. Pupil dapat melebar atau menyempit tergantung jumlah cahaya yang memasuki mata. Pada suasana gelap, diameter pupil membesar sampai 8 mm untuk mengumpulkan cahaya yang cukup. Di siang hari yang terik, diameternya menyusut hingga 2 mm, bahkan mampu mengecil sampai sekitar 1,5 mm jika berhadapan dengan cahaya yang menyilaukan. Membesar atau menyusutnya ukuran pupil mata sangat tergantung resons saraf atas kondisi visual yang terlihat (tidak termasuk sinar tidak tampak seperti Infrared, X, UV, TV, Radio atau gamma). Sehingga dalam berbagai kasus, kita sering mendengar bahwa sinar infrared atau gelombang sinar X tidak boleh langsung kena mata, karena dapat menyebabkan katarak dan kebutaan.
Begitu juga dalam kasus Gerhana Matahari. Syaraf kita penglihatan melihat seolah-olah gelapnya dunia karena gerhana matahari berarti tidak ada sinar matahari yang mencapai kebumi. Padahal dengan ukuran yang sangat besar dari matahari pada saat gerhana matahari tidak total, maka ada sejumlah sinar yang sampai ke bumi yang tidak bisa dideteksi oleh mata. Ini mirip kita mencoba melihat sinar gelombang Infrared pada HP ketika transmisi data antar dua HP. Dalam hal ini, ada keterbatasan secara fisik pupil mata kita dalam pengaturan cahaya. Secara hitungan kasar, cahaya langsung dari matahari harus dilemahkan antara 10.000 hingga 50.000 kali agar aman  bagi mata. Sehingga secara otomatis, pada siang hari bolong, kita akan cenderung menghindari menatap matahari secara langsung dan sebaliknya pada kondisi gelap (malam), pupil kita akan membuka selebar mungkin.
Perilaku pupil mata manusia pada malam hari ternyata sama ketika terjadi gerhana matahari. Pada saat gerhana, pancaran cahaya matahari terhalang sebagian oleh bulan sehingga bumi menjadi gelap (masuk wilayah umbra-penumbra) , dan sehingga reaksi pupil mata secara alami membesar. Dan di saat orang menatap langsung ke matahari yang terlindung oleh bulan, pupil mata tidak bereaksi secara signfikan, padahal radiasi sinar-sinar UV tetap menempus ke bumi, menempus ke retina mata, yang sedang merusak sel batang dan kerucut mata.
Kefatalan akan terjadi bila kita sering atau dengan durasi lama menatap secara langsung ke matahari, karena pada saat itu bukan sinar tampak saja yang menembus mata, tetapi sinar-sinar berbahaya seperti UV tetap menerobos masuk menghasilkan reaksi kimia yang merusak sel mata.  Belum lagi, gelombang sinar inframerah (infrared) yang terkandung dalam sinar matahari turut “memanggang” (fotokoagulasi) sel batang dan kerucut.
Pengecualian
Setiap terjadinya gerhana matahari total, umumnya selalu ada fase gerhana matahari cincin, sabit,  dan gerhana matahari sebagian. Satu-satunya jenis gerhana pengecualian yang mana mata boleh secara langsung menatap ke gerhana matahari adalah pada fase gerhana matahari total yakni ketika sinar matahari benar-benar tertutup oleh bulan (100%). Namun periode ini sangat singkat dan memang jarang terjadi. Umumnya yang terjadi adalah gerhana matahari cincin, sabit atau setengah.  Dan yang paling berbahaya adalah menatap langsung gerhana matahari yang setengah atau cincin. Bahkan seperti pada bagian penjelasan sebelumnya, meskipun 99% permukaan matahari (fotosfer) tertutup oleh Bulan, kondisi ini tetap sangat berbahaya bagi mata jika kita menatap gerhana tanpa alat khusus.
Agar dapat melihat fenomena gerhana matahari, sudah banyak caranya. Salah satunya dengan menggunakan kacamata khusus seperti gambar di atas. Cara lain adalah melihat fenomena gerhana matahari tersebut diatas bayangan air (baik di kolam maupun di wajan). Atau membuat layar gelap di sebuah ruang (kotak) agar gerhana matahari tertangkap dilayar, dan kita melihatnya secara tidak langsung

Terbentuknya Embun

Bagaimana Proses Terbentuknya Embun ?





Di pagi hari kita sering menjumpai embun. Entah itu di daun, halaman rumah, atau badan mobil, sering terdapat titik-titik air di pagi hari yang kita kenal sebagai embun tersebut.
 Tapi bagaimana sih sebenarnya terjadinya embun pagi itu?
Kita semua tahu bahwa embun adalah uap-uap air yang kembali berubah menjadi titik-titik air. Tetapi mengapa hal ini hanya terjadi di malam hari ya? Sebenarnya tidak perlu menunggu malam hari untuk membuat uap air mengembun.
Embun dapat terbentuk pada suhu yang cukup dingin dan kondisi yang cukup tenang. Kebetulan malam hari adalah satu waktu yang memenuhi kedua kondisi tersebut.
Memangnya apa yang terjadi pada saat udara cukup dingin? Begini, udara memiliki satu titik jenuh di mana ia tidak dapat lagi menampung uap air lebih banyak dan sebagian uap tersebut kembali berubah menjadi titik-titik air.
Kondisi tersebut umumnya terjadi saat udara sudah tidak dapat menampung uap air lagi. Akan tetapi, ternyata menurunkan suhu udara juga bisa menyebabkannya berada di titik jenuh. Titik jenuh akibat penurunan suhu udara ini kita kenal sebagai titik embun.
Pada malam hari, selain suhu udaranya lebih dingin, umumnya tidak banyak angin yang berhembus. Saat tidak ada angin yang berhembus, uap air akan lebih mudah menempel pada benda-benda tertentu, seperti daun, rumput, atau mobil.

Benda-benda tersebut umumnya akan bersuhu dingin juga di malam hari. Akibatnya, suhu dingin dari benda tersebut akan membuat uap-uap air yang menempel pada benda itu menjadi jenuh dan berubah kembali menjadi titik-titik air.

BLACK HOLE


Apa itu lubang hitam ? Dan bagaimana asal mula terbentuknya?


Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Sejarah


Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom seperti charis yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.

Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang member
ikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.

 Asal-mula lubang hitam

Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.

Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. maybe one day, the thing will haappen with sun, moonth, and our world be able to be dark Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya b
i
sa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.

Apakah bagian inti dari Black Hole ?

bagian tengah / inti dari sebuah Black hole ada bintang yg telah mati dan hanya menyisakan gravitasi yg amat sangat besar yg akan menghisap seluruh benda planet yg ada di sekitarnya. Gravitasi sebuah matahari yg merupakan bintang yg kecil dapat menarik planet untuk mengitarinya, apalagi bintang yg memiliki massa ratusan juta kali matahari.

Proses terbentuknya pelangi

Bagaimana proses terbentuknya pelangi ?

Pelangi adalah fenomena alam yang berupa optik dan meteorologi yang memiliki warna-warni indah yang sejajar yang ada dilangit. Pelangi terbentuk melewati proses pembelokkan cahaya atau yang di sebut dengan pembiasan, proses pembiasan pada pelangi akan tertata secara struktur dan akan menghasilkan warna-warni indah pada pelangi.
Bagaimana proses terbentuknya pelangi ? Berikut ini tahapannya :
Pembelokkan cahaya (pembiasan)
Pelangi akan terjadi apabila cahaya mengalami pembiasan ketika cahaya matahari terkena air hujan. Pelangi hanya dapat dilihat pada saat hujan dan disertai cahaya matahari bahkan posisi pengamat juga menentukan yaitu diantara hujan dan sinar matahari lalu sinar matahari ada dibelakang pengamat sehingga akan terjadi garis lurus antara matahari, pengamat, dan busur pelangi dan akan terbentuk lah menjadi pelangi dari hasil proses pembiasan tadi. Berikut ini tahapannya dalam gambar dan penjelasannya:



Penjelasan dari proses terjadinya pelangi dari 2 ilustrasi di atas :
  1.       Pembiasan Sinar Matahari. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan sinar matahari (cahaya) yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer.
  2.         Sinar matahari melewati tetasan air. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya.
  3.        Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.
  4.      Terbentuklah warna pelangi. Warna yang akan pertama di belokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang akan di belokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna pelangi lainnya yaitu jingga, kuning, hijau, biru, dan nila maka kita akan melihat warna pelangi secara utuh yang disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.

jalan berkelok di pegunungan

Mengapa jalan dibuat berkelok di pegunungan ?





Ketika di pasar, mungkin kamu pernah melihat orang yang sedang menaikkan drum berisi minyak ke atas sebuah truk. Pesawat sederhana apakah yang mereka gunakan? Bidang miring merupakan alat yang sangat efektif untuk memudahkan kerja.

Keuntungan mekanis bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang (l) dan tinggi bidang miring (h).

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bidang miring terdapat pada tangga, lereng gunung, dan jalan di daerah pegunungan. Semakin landai tangga, semakin mudah untuk dilalui. Sama halnya dengan lereng gunung, semakin landai lereng gunung maka semakin mudah untuk menaikinya, walaupun semakin jauh jarak tempuhnya. Jalan-jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok dan sangat panjang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat menaikinya dengan mudah.

Tahukah kamu, mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok? Mobil tidak cukup bertenaga untuk mendaki lereng yang curam. Oleh karena itu, jalan tanjakan di gunung yang curam dibuat berkelok-kelok. Jalan yang demikian akan mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki
Bidang miring berguna untuk membantu memindahkan benda-benda yang terlalu berat. Cara paling mudah memindahkan peti ke dalam truk yaitu dengan menggunakan bidang miring. Peti dapat didorong atau ditarik melalui bidang miring. Tenaga yang dikeluarkan lebih kecil daripada mengangkat peti secara langsung.

Bagaimana penerapan hukum newton terhadap prisip kerja lift ?



yuk simak penjelasan berikut !!!

1. lift diam


Dalam kasus ini, tidak ada perbedaan sama sekali dengan ketika orang tersebut berada di luar lift. dengan demikian, orang tersebut menekan lantai lift dengan gaya sebesar berat badannya, yaitu sebesar mg newton.

2. lift bergerak ke atas atau kebawah dengan kecepatan tetap

hukum I newton menyatakan bahwa untuk menjaga agar suatu benda yang sedantg bergerak dengan kecepatan tetap terus bergerak, tidak diperlukan suatu gaya. gaya gravitasi bumi menarik massa orang yang di dalam lift dengan gaya sebesar mg newton. menurut hukum III newton, lantai lift mengerjakan gaya ke atas pada orang, yang besarnya sama dengan mg juga. dengan demikian , total gaya yang bekerja pada oarang yang berada dalam lift sama dengan nol. jadi, pada lift yang bergerak dengan kecepatan tetap, berat badan orang di dalam lift sama dengan berat badannya ketika diam dipermukaan tanah.

3. lift dipercepat ke atas

jika lift bergerak ke atas dengan percepatan a, maka lantai lift juga memberikan percepatan yang sama besarnya pada oarang yang berada dalam lift. berdasarkan hukum III newton, orang yang di dalam lift akan memberikan gaya reaksi, yaitu gaya yang besarnya sama dengan ma tetapi arahnya ke bawah. akan tetapi, tetap saja gaya gravitasi bumi memberikan gaya berat kepada orang sebesar mg, sehingga gaya total yang dikerjakan orang pada lantai lift sebesar

mg + ma = m( g +a)

dengan demikian, berat baru orang atau w' yang berada di dalam lift yang dipercepat ke atas dengan percepatan a adalah

w' = m ( g + a )

4. lift dipercepat ke bawah

karena lantai lift tidak bisa memberikan gaya ke bawah pada orang, maka sebagian dari gaya gravitasi mg digunakan untuk mempercepat orang tersebut ke bawah, yaitu sebesar ma. dengan demikian, berat orang yang berada di dalam lift yang sedang dipercepat ke bawah adalah sisa gaya yang ada, yaitu
w' = mg - ma = m ( g - a )


Gelombang Elektromagnetik pada TV


Gelombang Elektromagnetik pada Tv







Gelombang TV adalah gelombang elektromagnetik yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa gelombang TV mengandung informasi tidak hanya suara, tetapi juga informasi dalam bentuk gambar. Oleh karena itu, gelombang TV terdiri atas :

1. gelombang “blanking”, yang berfungsi menghaspus berkas elektron pada saat “retrace” pada proses “scanning” sebuah gambar.

2. gelombang sinkronisasi vertikal dan horizontal, yang berfungsi mensinkronkan proses scanning dalam arah vertikal dan horizontal.

3. gelombang AM, yang berfungsi membawa informasi gambar.

4. gelombang FM, yang berfungsi membawa informasi suara.

Jadi sinyal suara dikirimkan dalam bentuk modulasi FM, sedangkan gambar dalam bentuk modulasi AM. Oleh karena itu, suara yang dibawa oleh gelombang TV cenderung lebih tahan terhadap gangguan kelistrikan alam, sedangkan gambar lebih mudah terganggu.

Disamping itu, karena gelombang TV mengandung gelombang FM, maka agar siaran TV dapat diterima di tempat-tempat yang jauh biasanya diperlukan pesawat pemancar ulang (relay) disekitar tempat-tempat tersebut. Dan lebih dari itu, untuk memperoleh penerimaan siaran yang sangat baik, biasanya dibantu oleh satelit buatan yang dapat menangkap dan memancarkan ulang siaran TV tersebut. Fluktuasi arus listrik atau tegangan listrik yang sesuai dengan variasi intensitas cahaya biasa disebut sinyal video (video signal).

Frekuensi dari sinyal video ini berkisar antara 30 Hz sampai 4 MHz, bervariasi sesuai dengan isi gambar. Pulsa-pulsa sinkronisasi adalah getaran-getaran energi listrik yang dibangkitkan oleh osilator pada stasiun pemancar televisi. Pulsa-pulsa ini mengontrol frekuensi scanning horizontal dan scanning vertikal pada kamera di statsion pemancar dan pada pesawat penerima.


Pulsa-pulsa Blanking menjadikan berkas elektron tidak beroperasi (tidak bekerja) selama elektron kembali dari unjung garis horizontal ke posisi awal garis horizontal berikutnya, serta selama elektron kembali dari bawah ke atas pada arah. Proses ini terjadi di dalam kamera di statsion pemancar dan di dalam pesawat penerima televisi.

Selasa, 25 April 2017

Cute Rocket

Popular Posts

Blogger templates

Blogroll

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Blogger news

Blogger templates

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Copyright © FISIKA TERAPAN | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com